Islam Masuk ke Indonesia
Selasa, 08 Januari 2013
0
komentar
Sejak awal Masehi, kawasan Asia Tenggara telah
berfungsi sebagai jalur lintas perdagangan yang menghubungkan wilayah Asia
Timur dan Asia Selatan. Dari kawasan Asia Selatan, hubungan pelayaran
antarbenua terus berlanjut ke barat hingga mencapai Eropa.
Prof Dr Hasan Muarif Ambary dalam bukunya yang
bertajuk “Menemukan Peradaban: Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia”
mengungkapkan, sejak abad ke-5 M, kawasan Asia Tenggara menjadi lebih ramai
dengan hadirnya pedagang dan pelaut dari berbagai negara yang biasa berlayar
melalui wilayah itu.
Globalisasi perdagangan itu juga menjadi saluran bagi
masuknya berbagai pengaruh tradisi besar di kawasan Asia Tenggara. Salah
satunya adalah ajaran Islam. Sejak dulu hingga kini, ada beragam teori tentang
masuknya Islam ke Indonesia.
Ada tiga isu utama yang menjadi perdebatan para
sejarawan terkait awal mula masuknya Islam ke nusantara, yakni tempat asal
kedatangannya, para pembawanya, dan waktu kedatangannya.
Dalam kajian ilmu sejarah, tentang masuknya Islam di
Indonesia masih “debatable”. Oleh karena itu perlu ada penjelasan lenih dahulu
tentang penegrtian “masuk”, antara lain:
Dalam arti sentuhan (ada hubungan dan ada pemukiman
Muslim).
Dalam arti sudah berkembang adanya komunitas
masyarakat Islam.
Dalam arti sudah berdiri Islamic State
(Negara/kerajaan Islam).
Selain itu juga masing-masing pendapat penggunakan berbagai sumber, baik dari arkeologi, beberapa tulisan dari sumber barat, dan timur. Disamping jiga berkembang dari sudut pandang Eropa Sentrisme dan Indonesia Sentrisme.
Beberapa Pendapat Tentang Awal Masuknya Islam di
Indonesia.
Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7:
Seminar masuknya islam di Indonesia (di Aceh),
sebagian dasar adalah catatan perjalanan Al mas’udi, yang menyatakan bahwa pada
tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim yang berkunjung ke Kalingga.
Pada tahun 648 diterangkan telah ada koloni Arab Muslim di pantai timur Sumatera.
Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History
(1954), diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M
yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di sumatera dalam
perjalannya ke China.
Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay
Archipelago, di dalamnya menjelaskan bahwa kaum Muslimin sudah ada di kawasan
India, Indonesia, dan Malaya antara tahun 606-699 M.
Prof. Sayed Naguib Al Attas dalam Preliminary
Statemate on General Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago
(1969), di dalamnya mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah ada di kepulauan
Malaya-Indonesia pada 672 M.
Prof. Sayed Qodratullah Fatimy dalam Islam comes to
Malaysia mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab telah masuk
ke Malaya.
Prof. S. muhammmad Huseyn Nainar, dalam makalah
ceramahnay berjudul Islam di India dan hubungannya dengan Indonesia, menyatakan
bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum Muslimin India pada tahun 687
sudah ada hubungan dengan kaum muslimin Indonesia.
W.P. Groeneveld dalam Historical Notes on Indonesia
and Malaya Compiled From Chinese sources, menjelaskan bahwa pada Hikayat
Dinasti T’ang memberitahukan adanya Aarb muslim berkunjung ke Holing (Kalingga,
tahun 674). (Ta Shih = Arab Muslim).
T.W. Arnold dalam buku The Preching of Islam a
History of The Propagation of The Moslem Faith, menjelaskan bahwa Islam datang
dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M).
Islam Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11:
Satu-satunya sumber ini adalah diketemukannya makam
panjang di daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam Fatimah Binti Maimoon dan
rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati huruf Arab Riq’ah yang berangka
tahun (dimasehikan 1082)
Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke-13:
Catatan perjalanan marcopolo, menyatakan bahwa ia
menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di aceh, pada tahun
1292 M.
K.F.H. van Langen, berdasarkan berita China telah
menyebut adanya kerajaan Pase (mungkin Pasai) di aceh pada 1298 M.
J.P. Moquette dalam De Grafsteen te Pase en Grisse
Vergeleken Met Dergelijk Monumenten uit hindoesten, menyatakan bahwa Islam
masuk ke Indonesia pada abad ke 13.
Beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck
Hurgronje; dan Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke
Indonesia pada abad ke-13, berdasarkan saudah adanya beberapa kerajaaan islam
di kawasan Indonesia.
Dalam bukunya yang berjudul “Menemukan Sejarah,
Wacana Pergerakan Islam di Indonesia”, Ahmad Mansur Suryanegara membaginya
menjadi tiga teori besar. Pertama, teori Gujarat, India. Islam dipercayai
datang dari wilayah Gujarat, India melalui peran para pedagang India Muslim
pada sekitar abad ke-13 M.
Kedua, teori Makkah. Islam dipercaya tiba di
Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab Muslim
sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia.
Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang
asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara
sekitar abad ke-13 M.